Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ikhtiar
taaruf menuju pernikahan tak selamanya berjalan mulus, ada kalanya
proses taaruf 'mentok' di tengah jalan sehingga diputuskan untuk
mengakhiri proses yang telah dijalani. Selain ketidakcocokan antara
pihak-pihak yang bertaaruf, faktor orang tua kedua belah pihak tak
sedikit pula yang menjadi penyebab tidak berlanjutnya proses taaruf
tersebut. Berikut ini 3 hal yang perlu anda perhatikan untuk
mengantisipasi agar proses taaruf yang anda jalani tak 'mentok' di orang
tua.
1. Dapatkan Ijin Menikah dari Orang Tua
Ijin
menikah dari orang tua saya letakkan di urutan pertama karena memang
menjadi 'kunci' dari proses taaruf. Pastikan ijin menikah dari orang tua
sudah anda dapat sebelum proses taaruf anda jalani. Tidak ada ijin
menikah dari orang tua, maka tidak ada proses taaruf yang perlu anda
jalani. Tentunya ijin yang memang bersumber dari keridhoan orang tua,
bukan ijin menikah yang diberikan 'terpaksa' karena 'ancaman-ancaman'
yang terus menerus anda berikan ke orang tua.
Fenomena yang
terjadi sekarang ini, tak sedikit yang coba-coba untuk memulai proses
taaruf meskipun belum ada ijin menikah dari orang tua. Pengkondisian ke
orang tua justru malah diakhirkan, tidak dilibatkan sejak awal proses
taaruf. Padahal orang tua/wali bagi seorang wanita adalah mutlak
keberadaannya, karena beliaulah pengucap lafadz Ijab saat akad nikah
yang intinya MENIKAHKAN si akhwat dengan si mempelai pria. Kalau yang
berwenang untuk menikahkan saja belum memberi ijin, lalu untuk apa
berproses taaruf?
Begitu pula di sisi ikhwan, meskipun di pihak
ikhwan tidak memerlukan keberadaan wali, namun jangan lupakan bahwa di
pelaminan kelak akan ada orang tua yang mendampingi di kanan dan kiri
anda bersama istri anda. Kebahagiaan di hari pernikahan anda kelak bukan
hanya milik anda bersama istri anda, namun juga kebahagiaan kedua orang
tua anda, keluarga besar anda, dan juga rekan-rekan anda yang lain.
Seorang anak yang baik tidak akan tega untuk mengesampingkan kebahagiaan
orang tua di hari pernikahannya nanti, bukan?
Bila orang tua
anda sudah memberi ijin untuk menikah, proses taaruf bisa anda awali
dengan langkah selanjutnya di nomer 2. Namun bila ijin menikah belum
anda peroleh karena ada persyaratan tertentu dari orang tua, maka
bersabarlah, perbanyak puasa dan amal ibadah lain, persiapkan diri
sebaik-baiknya sambil memenuhi persyaratan yang orang tua berikan
tersebut. Jangan memberikan harapan apabila ada request taaruf yang
datang, tolaklah secara halus request taaruf tersebut hingga orang tua
memberikan ijin untuk menikah.
2. Sepakati Kriteria Sebelum Memulai Proses
Karena
kesibukan atau hal-hal lainnya, kebanyakan orang tua menyerahkan
sepenuhnya pada si anak untuk mencari calon yang diinginkan. Meskipun
demikian, tak sedikit pula proses yang akhirnya 'mentok' karena ternyata
calon yang disodorkan si anak belum sesuai dengan yang diharapkan orang
tua. Untuk mengantisipasi hal itu, anda perlu berkomunikasi dengan
orang tua untuk mencari 'kesepakatan kriteria' antara anda dengan orang
tua SEBELUM memulai proses taaruf.
Dalam ikhtiar taaruf,
sejatinya anda bukan hanya mencari calon pasangan anda, namun anda juga
mencarikan calon menantu bagi orang tua anda. Karena itu, carilah titik
temu antara kriteria calon pasangan yang anda inginkan dengan kriteria
calon menantu yang orang tua inginkan, kriteria mana yang bisa 'dinego'
dan mana yang tidak. Misalkan kriteria anda seseorang yang
sholih/sholihah dan hafalan quran minimal 1 juz, dan kriteria orang tua
anda yang tidak bisa 'dinego' adalah seorang yang pendidikannya minimal
S1, sesuku, dan memiliki pekerjaan yang layak, maka anda tinggal
kombinasikan kriteria-kriteria tersebut menjadi : Sholih/sholihah,
hafalan quran minimal 1 juz, pendidikan minimal S1, sesuku, dan memiliki
pekerjaan yang layak.
Saya sendiri tidak mau berkomentar
panjang lebar mengenai perdebatan penetapan kriteria S1 - non S1, sesuku
- tidak sesuku, dan pertentangan yang lainnya. Yang bisa saya
sampaikan, dalam pencarian jodoh cukuplah kriteria SHOLIH/SHOLIHAH jadi
kriteria utama dan kriteria-kriteria lainnya bisa 'suka-suka', mau itu
S1, non S1, sesuku, beda suku, dan lain-lain. Jodoh anda kelak bisa saja
S1, namun bisa juga non S1. Mungkin jodoh anda sesuku, namun bisa juga
tidak sesuku. Berhubung kesepakatan kriteria dengan orang tua anda
seperti itu, maka itulah kriteria yang jadi pegangan anda dalam ikhtiar
mencari jodoh.
Apabila disederhanakan, kriteria pegangan anda
dalam ikhtiar pencarian jodoh adalah seseorang yang 'SHOLIH/SHOLIHAH'
dan 'DISETUJUI ORANG TUA', cukup dua hal itu. Kalau anda bisa
menghadirkan calon yang SESUAI kesepakatan kriteria tersebut HAMPIR
PASTI calon tersebut akan DITERIMA orang tua anda. Sebaliknya, bila anda
menghadirkan calon yang TIDAK SESUAI kesepakatan kriteria tersebut
HAMPIR PASTI calon tersebut akan DITOLAK orang tua anda. Jadi, kalau
bisa menemukan seseorang yang sholih/sholihan dan disetujui orang tua,
untuk apa mencari yang tidak disetujui orang tua?
3. Ikhtiarkan 4 'Yes!' Menuju Pernikahan
Berdasarkan
'kriteria kesepakatan' yang telah disepakati di sebelumnya, anda bisa
mulai berikhtiar mencari calon pasangan anda. Agar lebih terjaga, anda
bisa meminta bantuan perantara yang tepercaya untuk membantu ikhtiar
ini. Kalaupun anda tidak memakai perantara, setidaknya ada pendamping
yang menjadi orang ketiga dalam setiap proses taaruf yang anda jalani
sehingga setan tidak berkesempatan menjadi yang ketiganya.
Saya
ingatkan lagi, anda bukan hanya mencari calon pasangan untuk anda,
melainkan juga mencarikan calon menantu bagi orang tua anda. Karena itu,
orang tua anda juga berhak atas 'sesi taaruf' tersendiri dengan si
calon tersebut. Meskipun pada akhirnya anda berproses dengan seseorang
yang sesuai dengan 'kesepakatan kriteria', mungkin saja ada beberapa hal
yang berpotensi menjadi ganjalan pada orang tua. Untuk awalan anda bisa
sampaikan biodata lengkapnya ke orang tua, kalau orang tua OK di
biodata bisa diagendakan untuk silaturahim di satu waktu, dan berikan
kesempatan ke orang tua untuk bertaaruf dengan si calon tersebut. Atau
kalau ada metode taaruf lain pun bisa anda pilih, asalkan sesuai
adab-adab yang disyariatkan.
Apakah sudah cukup sampai di orang
tua anda? Tentu saja belum, karena masih ada orang tua lain yang perlu
dilibatkan dalam proses taaruf, yaitu orang tua calon pasangan anda.
Anda dengan si calon dan si calon dengan orang tua anda mungkin saja
sudah OK. Namun, apakah demikian juga antara anda dengan calon mertua
anda? Kemudian, antara orang tua anda dengan orang tua calon anda? Maka,
setidaknya perlu ada 4 'Yes!' yang anda dapatkan menuju pernikahan yang
anda idam-idamkan :
1. Anda dengan calon anda : Yes!
2. Calon anda dengan kedua orang tua : Yes!
3. Anda dengan orang tua calon anda : Yes!
4. Orang tua anda dengan orang tua calon anda : Yes!
Ikhtiarkan
untuk mendapatkan 4 'Yes!' itu dalam proses taaruf, insya Allah bila 4
'Yes!' sudah didapatkan tinggal satu 'Yes!' lagi dari Allah saat lafadz
ijab kabul terucap di hari pernikahan anda nanti.
Semoga bermanfaat. Wallahua'lam bisshowab.
Salam Taaruf,
maswahyu, S.T. (Spesialis Taaruf)
www.maswahyu.com
*Diskusi lebih lanjut di topik ini : http://myquran.org/forum/index.php/topic,86866.0.html